Langsung ke konten utama

Alhamdulillah, Wis Udah

Alhamdulillah,
Salah satu kewajiban sudah gugur satu persatu. Ya. Mungkin ini bisa dibilang moment paling bahagia ditahun ini. Setelah melewati dimasa masa sulit satu semester, akhirnya usai sudah. Satu semester yang menurutku mungkin paling berat diantara semester semester sebelumnya. Semester 8 ini memang sangat diuji. Nggak Cuma otak tapi juga hati. Semeseter 8 ini banyak hal tanggungan yang harus dikerjakan, tugas utama sebagai mahasiswa tingkat yakni SCRIPT-C , PKM dan juga kerja sambilan. Ya. Semester 8 kemaren Alhamdulillah diajak bergabung untuk ngajar di tempat PPL. Dibilang capek sih iya. Tapi rasa capek terkalahkan dengan rasa bahagia, ketika kita bisa berbagi dengan teman-teman di Panti Asuhan tempat kami melakukan PKM, bisa berbagi ilmu dengan orang lain yang mungkin nggak semua orang bisa mendapatkannya. Kalau ada yang belum tau, apa itu PKM? PKM adalah Program Kreativitas Mahasiswa yang mana proposal yang sudah masuk dibiayai oleh dikti. Sempet dapet godaan main ke sini situ. Denger ada yang ngomong gini ke aku
"Kamu kapan selo, nggak pernah ada waktu untuk kita". Kadang kita memang harus egois. Kalo harus nurutin keinginan mereka  kapan ngurus diri sendiri. Inilah sebabnya aku sering nolak ajakan main semester kemaren. Main sih oke sekali kali lah buat ngrefresh, tapi kalo tiap kali ajakan temen harus ikut, trus apa kabar skripsiku? Aku pengen segera menyelesaikan amanah dari orang tua yang udah diberikan. Amanah yang menurutku sudah akan habis masa waktunya. Oke skip.
Setahun yang lalu  saat SK Pembimbing TAS 10 Nopember 2014 turun. Dimulai dari itulah TAS dikerjakan. Tiap hari, tiap minggu bahkan sampai tiap malam pun rela begadang hanya untuk dedek skripsi ini. Rela dateng ke kampus lebih pagi dari pada dosen Pembimbing. Dateng ke kampus Cuma buat ketemu dosen dan pas didatengin ke kantornya, Beliau sedang tidak ditempat, sedang rapat, kadang ditolak bimbingan, dieyelin ini itu, adu pendapat, sampai ketawa ngakak dikantor beliau berdua pun pernah. Ahaha. Oiya Alhamdulillah aku dapat Dosen Pembimbing yang kece abiss… Beliau emang expert dan perfectionist kalo masalah penelitian mengenai Pendidikan. Beliau sangat memegang teguh pendapatnya. 1 BAB aja sampai 6 – 7 kali bimbingan. Coba bayangkan kalo 5 BAB berarti 30x bimbingan belum ditambah waktu penelitian yang cukup memakan waktu. Sempat sih beliau meminta kami mahasiswa bimbingannya untuk sekali seminggu bimbingan. Awal-awal nurut seminggu sekali, tapi kalo tiap kali maju bimbingan revisi terus kan juga capek apalagi berasa skripsi stuck aja disitu, alhasil kita mahasiswa yang sok rajin ini bimbingan minimal seminggu 2x. Maapkeun kami Pak.. Demi masa depan yang lebih baik =)). Tak kenal maka Taaruf wkwkw Dosen kami ini bernama Bapak Djoko Santoso, M.Pd.
Alhamdulillah setelah melewati masa-masa bimbingan yang super duper emmm…. Naskah skripsi pun siap di uji. Setelah menunggu masa iddah paska daftar ujian selama 2-3 minggu akhirnya 25 Juni 2015 kemaren skripsiku di uji di Sidang Ujian Akhir Skirpsi. Dibilang seneng sih seneeeng bangeet, akhirnya bisa ujian juga, dibilang grogi sih iya, wajar sih baru sekali presentasi di hadapi oleh 3 Dosen. Dan Alhamdulillahnya Bapak Dosen Pembimbing yang baik hati, dan kece itu ngebantu aku pas aku emang bener-bener blankdan turut andil memberikan Nilai TAS ku yang menurutku nggak kepikiran dapet nilai segitu. Aaaa thankyou so much bapaaaak :*

Selesai Ujian-revisi-Daftar Yudisium. Daftar Yudisium dikampusku ini menurutku agak riweuh. Dari pelayanan akademik di Fakultas pun seakan-akan malah menyusahkan mahasiswanya. Teruntuk petugas Akademik Fakultas "Pak Buk kita ini belum pernah yudisium, wajar kalau kita banyak Tanya, Jawabnya biasa aja nggak usah pake otot, kita butuh informasi , nggak butuh cemoohan dari Bapak Ibuk.. Jadi mohon dijawab dengan sewajarnya" Jujur mungkin itu salah satu curahan hati ketika harus ngurus berkas untuk daftar Yudisium. Ada satu lagi nih, di bagian Alumni yang menurutku kurang masuk akal. Seharusnya kita sudah mendapatkan fasilitas souvenir kartu alumni dll dengan uang yang sudah kami bayarkan di bank sebelum yudisium kemaren, tetapi salah satu petugas di kantor tersebut, masih meminta pungutan kepada kami, meskipun aku sendiri nggak mau bayar ahaha. Sebenernya juga Nggak banyak sih 5000/orang. Alasannya  untuk gantungan kunci.  Tapi kalo 5K per orang sedangkan mahasiswa yang diwisuda pada periode kemaren sebanyak 2011 mahasiswa. Coba hitung, berapa juta yang sudah didapatkan.  Halal nggak? Dosa nggak? Nggak tau sih itu urusannya Beliau dengan Tuhan.
Akhirnya 29 Agustus 2015 kemaren di WIS-UDA-H juga. Sesuatu yang tak pernah terbayang bisa duduk dibarisan paling depan, jabat tangan dengan rector dan di wisuda langsung oleh Beliau. Alhamdulillah. "Bapak Ibuk ini untuk kalian, belum bisa ngasih apa-apa, setidaknya ini sedikit membuat kalian senang". 
Wisuda memang bukan berarti akan langsung sukses, tapi setidaknya telah menggugurkan kewajiban, telah menyelesaikan amanah dari orang tua dan dengan kita lebih cepat start untuk masuk ke realworld. Nggak bermaksud Riya' tapi mencoba memberikan motivasi kepada pembaca bahwa hasil itu tak akan mengkhianati proses. Teruntuk teman-temanku , semoga kalian juga disegerakan. Kerjakan yang seharusnya kalian kerjakan yaa... keep fighting!
Thankyou so much to Allah SWT, my parents, my little brother, my best friend, PTI F 2011, Best Elv, Burjonan, KKN 183 and other for everything… :*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kawah Putih, Situ Patenggang , Kebun teh Ciwidey Bandung

Kamis, 29 Oktober 2014 pukul 15.30  St. Kiara Condong Kereta kita berhenti di  salah satu stasiun besar di Bandung. Ya. Kiara Condong. Siapa yang tak kenal dengan stasiun ini. Stasiun yang telah memberikan beberapa kenangan bagi sebagian orang ini, masih saja terlihat ramai.  Kiara Condong, tandanya perjalanan kita dimulai dari Bandung. Bandung yang terletak di Propinsi Jawa Barat ini selain terkenal dengan gadis gadisnya yang cantik, Bandung juga  menawarkan berbagai tempat wisata, itulah kenapa kita memilih berlibur ke Bandung. Tujuan utama kita ke Bandung adalah kawah putih. 

Reskilling dan Upskilling Branding dan Digital Marketing - BMTI Cimahi

 Assalamualaikum teman-teman.. Kali ini aku bakal sedikit cerita pengalaman mengenai Re dan Upskilling yang diadain oleh BPPMPV BMTI Cimahi Jawa Barat. Sebenernya, sebelumnya berangkat, agak sedikit bimbang, akan berangkat atau nggak. Harus meninggalkan aktifitas dan rutinitas sehari-hari dan yang paling berat adalah meninggalkan bocil selama 3 minggu lamanya. First time ninggalin bocil 2,5 tahun ini agak lama Akhirnya bismillah karna ini kesempatan nggak tau bakal ada lagi, akhirnya aku ambil.  Berangkat, Minggu 5 Februari, ambil kereta Argo Wilis jam 11.00. Sampai Stasiun Bandung jam 17.15. Dari Stasiun Bandung menuju Cimahi naik GoCar kurang lebih 30-40 menit. Check-in Wisma Waskita, Makan Malam dan menuju Kamar. Alhamdulillah dapat di lantai 2, naik tangga sekali aja wkwk Re dan Upskilling ini menggunakan 3 skema, yaitu 2 minggu Diklat tatap muka, 2 hari Uji Kompetensi Keahlian dan  5 hari Magang Industri. Sebelumnya aku juga merasa agak cemas karena nggak tau apa yang akan dipelaj

Ke Gedung Sate tapi nggak beli Sate

Assalamualaikum teman-teman... kali ini masih pengen cerita tentang Bandung beserta kenangannya, ceileeee~ diberi kesempatan belajar sambil jalan-jalan di Bandung dengan low cost sangatlah beruntung, bagi kaum-kaum seneng piknik low budget seperti ku ini😄. Siapa sih yang nggak tau dengan Gedung Sate Bandung?   Selama beberapa dekade, Bandung telah menjadi destinasi favorit para wisatawan yang mencari kombinasi antara keindahan alam pegunungan dan pesona sejarah. Salah satu ikon yang tak terbantahkan di kota ini adalah Gedung Sate. Bangunan bersejarah ini tidak hanya menarik karena arsitekturnya yang megah, tetapi juga karena kisah-kisah menarik yang tersembunyi di dalamnya. Gedung Sate tidak hanya menawarkan pesona arsitektur yang megah, tetapi juga dikelilingi oleh taman-taman yang hijau dan indah. Area sekitar gedung ini sangat cocok untuk berjalan-jalan santai, bersantai di bangku-bangku taman, atau sekadar menikmati pemandangan pegunungan yang menghijau. Bagi para penggem