Belajar
dari “LASKAR PELANGI”
Laskar
Pelangi merupakan suatu film yang diangkat dari novel yang ditulis oleh Andrea
Hirata. Film ini mengangkat semangat anak-anak SD Muhammadiyah Gantong
Belitong, dengan keterbatasannya yang memiliki mimpi dalam hidup. Film ini
memberi gambaran yang nyata akan dunia pendidikan sekarang ini. Yang mana pendidikan
adalah sebagai jembatan menuju dunia baru.
Tentunya
ini menjadi refleksi bagi siapapun yang melihat buramnya pendidikan dari segala
fasilitasnya. Namun ini tidak menjadi penghambat bagi pengabdian sosok guru dan
semangat dari para murid. Justru dari keterbatasan ini, kiranya guru mendorong
siswanya berjuang tanpa sarana yang mendukung. Itu hanya sebatas sarana, ada yang lebih penting
dari itu, yaitu penanaman nilai kehidupan, yang membuat siswa lebih terbuka dan
menghargai perbedaan.
·
Dari film ini ada beberapa pelajaran
yang dapat kita ambil :
Pertama,
film ini menggambarkan perjuangan seorang anak untuk dapat bersekolah. Seorang
anak yang miskin, namun sangat cerdas ini tidak dapat melanjutkan ke pendidikan
yang lebih tinggi lagi karena keterbatasan biaya. Banyak anak-anak seperti ini
di Indonesia, maka tidak menutup kemungkinan mereka putus sekolah.
Kedua,
kepedulian dalam mengembangkan pendidikan.
Ketiga,
penanaman budi pekerti dan ahklak mulia agar menjadikan siswa lebih mengenal
dirinya dan memunyai mimpi.
Keempat,
Solidaritas dalam mengenal satu sama lain, sehingga memunculkan kekuatan
interaksi untuk berbagi.
Kelima,
sosok guru yang berdedikasi tinggi penuh pengabdian.Apa yang membuat mereka
tetap bertahan? Hati....kekuatan hati yang menggerakkan pribadi guru ini untuk
berjuang demi tercapainya pendidikan yang menanamkan karakter.
Keenam,
hidup untuk memberi, jangan hidup untuk menerima. Artinya kalau selama ini ada
istilah take and give, sekarang berikanlah apa yang kita punya, yakinlah bahwa
suatu saat kita akan mendapatkan sesuatu yang berharga.
Ketuju,
pendidikan di Indonesia yang teracuni dengan industri membuat manusia berganti
menjadi sumber daya manusia.
·
Film
ini mengajak kita untuk melihat lebih jeli bagaimana memanusiakan manusia.
Minimnya kesejahteraan yang didapat, tidak membuat dedikasi guru hilang begitu
saja. Inilah bentuk sebuah pengabdian yang sungguh berarti, dalam mengarahkan
siswa menjadi manusia berguna bagi nusa dan bangsa. Di negara ini masih banyak
guru-guru yang jauh dari hidup layak. Alangkah baiknya kesejahteraan guru
ditingkatkan agar pengabdiannya sungguh besar bagi pendidikan. Selain itu guru
perlu memeroleh pelatihan mengenai pentingnya pendidikan bagi siswa serta ada
baiknya apabila guru juga ditanamkan kepedulian dan sikap moral.
Begitu
juga dengan siswa yang miskin, namun tidak bisa melanjutkan sekolah. Mereka
adalah bagian dari bangsa ini, tentunya menjadi tanggungjawab kita bersama.
Jangan sampai kita malah tidak peduli dengan keberadaan mereka.
Komentar